Definisi laporan ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi,
pengetahuan, atau gagasan dari
seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat
berbentuk tulisan. Laporan yang
disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil
pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis
karangan ilmiah. Dengan kata lain,
laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang- orang
tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui
tahapan berdasarkan teori tertentu dan
menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
macam-macam
laporan.
Menurut
Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.
1. Laporan Periodis.
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan
dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau
aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan
oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang
pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang
kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan
proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji.
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan .pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa
kesimpulan), seperti kondisi suatu
bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi.
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar
atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya.
Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung
bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian.
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan
yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan,
penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai
laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun
meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara
tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu
prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah
kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang
ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan
menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan,
yaitu laporan yang disampaikan untuk
melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh,
untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana
rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir;
laporan ini dapat didahului laporan
kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan
dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala;
disusun untuk melihat suatu kinerja
yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu
sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu
dengan periode lainnya.
4. Laporan
hasil uji;
laporan
ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi
ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu
kebijakan tertentu.
Ciri ciri laporan ilmiah
Mengenai
macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan
karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter
ilmiah dan proses penelitian yang
dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah.
Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.
Dari
sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari
prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek berikut.
Berikut adalah Ciri-Ciri Laporan Ilmiah.
1. Pembacanya
seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau
perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk
mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan
ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan
berbentuk pamflet atau selebaran.
2. Bentuk
laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa
laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi,
pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya
terdiri atas judul pokok dan nomor-nomor, dengan perlengkapan seperti biasa
dalam surat-menyurat formal.
3. Laporan
itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika
ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifik.
Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka
harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu
dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan
rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa
dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan
tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang”
yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam
laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau
susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul,
subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang
hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang
disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Persyaratan Penulisan
Laporan Ilmiah.
Mukayat
Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis
karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
1. Memiliki
pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan
tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang
lain.
2. Memiliki
sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak
terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan
pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak
lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua
fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan
salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih
baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak
boleh dibuang.
3. Bersifat
objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan
rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu
berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi
dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu
bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau
pernyataannya tentang fakta.
4. Kemampuan
untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis.
Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda,
dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah
dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan.
5. Kemampuan
mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur
sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan
dan penalarannya.
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
Sumber :