Kamis, 28 November 2013

Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan



1.      Sumber Daya Ekonomi
2.      Sumber Daya Sementara
3.      Sumber Daya Kognitif
4.      Pengetahuan Organisasi
5.      Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi Keputusan Pembelian

1.      sumberdaya ekonomi
dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala   sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural    resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan     manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi)       wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan           pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau            gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap    sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui.

2.      Sumber Daya Sementara

·       Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.
·       Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.

3.      Sumber Daya Kognitif

kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam   merepresentasikan informasi secara mental.Pengetahuan Organisasi.

4.      Pengetahuan Organisasi
Pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk  mengorganisir informasi dan manajemen pengetahuan mempromosikan 1. Pengetahuan organisasi mencakup skema klasifikasi yang mengatur bahan-bahan pada tingkat umum    (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses yang lebih rinci, dan otoritas file yang mengontrol versi varian informasi penting (seperti nama-nama geografis dan  nama-nama pribadi). Istilah pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir informasi dan mempromosikan manajemen pengetahuan 1. Sistem pengetahuan organisasi yang mencakup Mengatur skema Klasifikasi bahan-bahan pada tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses lebih terperinci, dan Otoritas varian versi file yang mengontrol informasi kunci (seperti nama-nama dan nama Geografis -nama pribadi). Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti jaringan semantik dan ontologi. Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti jaringan semantik dan ontologi. Karena sistem organisasi pengetahuan mekanisme untuk mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap perpustakaan, museum, dan   arsip. Karena mekanisme sistem pengetahuan organisasi untuk mengorganisir informasi, mereka    berada di jantung dari setiap perpustakaan, museum, dan arsip

5.      Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur merek produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
            (1) Pengetahuan ttg karakteristik/atribut produk
            (2) Pengetahuan ttg manfaat produk
            (3) Pengetahuan ttg kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.


Sumber : 

Kamis, 07 November 2013

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian



Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:

1.      Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
2.      Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
3.      Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan
4.      Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.

Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).  Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.

Alternatif membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya perawatan.

Kriteria yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan akan tergantung pada beberapa faktor, diantaranya:

1.      Pengaruh situasi,
2.      Kesamaan alternatif-alternatif pilihan,
3.      Motivasi,
4.      Keterlibatan,
5.      Pengetahuan



Daftar Pustaka :

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen



Kotler dan Keller (2007a:214) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan-tanggapan. Pemasar bertugas untuk memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis penting--motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori--secara fundamental turut mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.
Kotler (2005a:223) menunjukkan bahwa di antara tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan. Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:

1.      Pengenalan masalah.

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.

2.      Pencarian informasi.

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:

·         Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
·         Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
·         Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
·         Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.






3.      Evaluasi alternatif.

Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

4.      Keputusan pembelian.

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.

5.      Perilaku pasca pembelian.

Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.


Daftar Pustaka :